Kamis, 06 November 2014

Rumah, katanya.



Syukuri, inilah rumah yang telah tuhan hadiahkan untukmu. Pun, benak dan hatimu selalu menegaskan untuk mengelak “Ini tak pantas disebut rumah!”
Bagaimana mungkin, perihal rumah adalah tempat yang katanya ternyaman, bahkan terdamai untuk sebuah kepulangan, untuk melepas kepenatan lalu  berubah menjadi tempat yang tak lebih bak neraka bagimu.
Sudikah kau berpikir beribu-ribu kali untuk menyebut singgasana itu sebagai ‘Rumah’? Pikirkanlah

0 komentar:

Posting Komentar